Tuesday, April 23, 2013

Gaya Belajar Anda Visual, Auditori, atau Kinestetik ?



Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing2 dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modlaitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.

1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Ciri-ciri gaya belajar visual :

² Bicara agak cepat
² Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
² Tidak mudah terganggu oleh keributan
² Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
² Lebih suka membaca dari pada dibacakan
² Pembaca cepat dan tekun
² Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
² Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
² Lebih suka musik dari pada seni
² Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori :

² Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
² Penampilan rapi
² Mudah terganggu oleh keributan
² Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
² Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
² Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
² Biasanya ia pembicara yang fasih
² Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
² Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
² Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
² Berbicara dalam irama yang terpola
² Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :

² Berbicara perlahan
² Penampilan rapi
² Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
² Belajar melalui memanipulasi dan praktek
² Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
² Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
² Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
² Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
² Menyukai permainan yang menyibukkan
² Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
² Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:

1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Bagaimana dengan gaya belajar Anda?
Wallahu’alam

Tuesday, April 16, 2013

Prabowo: Saya banyak belajar jadi pemimpin di Kopassus

Mantan Danjen Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Letjen Purn Prabowo Subianto mengucapkan selamat ulang tahun bagi Korps Baret Merah. Prabowo mengaku banyak belajar soal kepemimpinan di Kopassus.
"Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari senior saya, dan juga anak buah saya mengenai kepemimpinan dan sikap membela NKRI yang saya terus ingat sampai sekarang," kata Prabowo melalui akun facebook dan twitter miliknya, Selasa (16/4).
Menurut Prabowo, sebagian besar waktu dari 24 tahun karirnya di TNI, dihabiskan sebagai prajurit Kopassus. Prabowo merintis karirnya mulai dari komandan peleton sampai akhirnya bisa meraih pangkat jenderal bintang dua di pasukan elit ini. Dia pula yang memekarkan Kopassus dari tiga grup menjadi empat grup. Lengkap dengan pasukan antiterornya.
"Ada sebuah adagium yang berlaku bagi setiap tentara sepanjang sejarah: "there are no bad soldiers, only bad commanders. Tidak ada prajurit yang jelek. Hanya ada para komandan yang jelek. Seribu kambing dipimpin oleh seekor harimau akan mengaum semua. Tetapi seribu harimau dipimpin kambing akan embeeeek semua," kata Prabowo.
"Saya percaya bahwa jika Indonesia dipimpin oleh lapisan elite dan kepemimpinan yang bersih, jujur, cinta tanah air, cerdas, mau kerja keras, tidak akan mau tunduk kepada dominasi bangsa-bangsa asing, jika ada lapisan kepemimpinan seperti itu, bangsa kita bisa cepat bangkit," tutupnya.

Saturday, April 13, 2013

Kasus Illegal Loging masih "Beku"

Singkil. Lembaga Swadaya Masyarakat Koalisi Masayarakat Aceh Singkil (LSM KOMPAS) aceh singkil menyurati Kapolres Aceh Singkil. Dalam Suarat bernomor 17/lsm-kompas/II/2013 yang dilayangkan LSM Kompas Aceh Singkil tertanggal 11 Maret 2013 tersebut Kompas meminta Kapolres Aceh Singkil menindak lanjuti kembali Kasus Dugaan Ilegal Loging yang Dilakukan Oleh Perusahaan perkebunan PT. DAP Aceh Singkil atas lahan perusahaan tersebut di Kecamatan Danau Paris kabupaten Aceh Singkil. Dalam Surat yang yang juga diterima Oleh Berita Xtra tersebut LSM Kompas meminta Aparat Kepolisian dapat menegakkan supermasih Hukum tanpa Tebang Pilih dan Kompas yakin dan Percaya Kapolres Mampu mengusut persoalan-persoalan hukum yang selama ini terkesan di peti-ES kan. dalam Surat itu Kompas mengatakan salah satu Kasus yang selama ini terkesan di Peti ES kan adalah tentang adanya Indikasi pelanggaran Hukum yang dilakukan PT. DAP dengan Potensi Kerugian Daerah dan Negara Puluhan Miliar Rupiah, lantara Pembukaan HGU Perusahaan tersebut dilakukan tanpa terlebih dahulu mengurus Izin pemanfaatan kayu(IPK) sesuai perundang-undangan yang berlaku kepada pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dalam hal ini dishutbun aceh singkil sehingga Daerah dirugikan Miliaran rupiah atas pemanfaatan kayu itu. Koalisi Masyakat Peduli Aceh singkil juga menyebutkan bahwa dinas Kehutanan Aceh Singkil tahun 2010 telah pernah menyurati kepada Pemegang HGU PT. DAP untuk segera mengurus IPK agar tidak menyalahi aturan perundang-undangan namu hal ini diabaikan. selain itu dalam surat yang ditandatangani ketua LSm Kompas M. Ishak. SH, kompas juga menegaskan bahwa apa yang telah di lakukan PT. DAP telah melanggar Permenhut RI No. 58/Menhut-II/2009 tanggal 24 desember 2009 pasal 43 ayat 2 yang menyebutkan bahwa Pidana berdasarkan uu no.41 tahun 1999 jo. uu 19 tahun 2004 apabila melakukan penebangan diluar Izin Peruntukan sebelum memperoleh IPK. berdasarkan hal-hal itulah kompas mendesak kepolisian dapat menindak lanjuti kasu ini, sebab sejak kasus ini mencuat hingga kini belum ada kejelasan terhadap proses yang berjalan. (extrafm)

3 PNS Singkil dipecat

SINGKIL - Tiga pegawai negeri sipil (PNS) dipecat karena dianggap tidak disiplin dan melanggar aturan perundang-undangan sebagai abdi negara, hari ini.

Dua diantara yang dipecat tersebut yaitu tenaga kesehatan dan lainnya merupakan tenaga pendidik. Menurut keterangan Bupati Aceh Singkil, Sapriadi, kegiatan ini dilakukan untuk membenahi tenaga PNS di jajaran Pemerintahan Aceh Singkil yang tidak disiplin. Mereka, kata dia, juga diberikan sanksi tidak mendapat tunjangan pensiunan.

Merujuk kepada SK Bupati Aceh Singkil No : 862/47/2013 tanggal 5 Februari 2012 menyebutkan, pemberhentian salah satu tenaga pendidik bernama Taswir,terpaksa dilakukan karena terbukti telah terlibat pelecehan seksual kepada siswanya. Taswir merupakan salah satu tenaga pengajar di SD Negeri SKPE II Panjaitan Desa Srikayu Kecamatan Singkohor.

Sementara dua PNS lainya, yaitu Presetya Karsa selaku staf di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil dan Fauzi Ruska selaku staf Puskesmas Singkohor, diberhentikan dengan tidak hormat karena tidak aktif bekerja selama bertahun-tahun. Pemberhentian tersebut sesuai dengan SK bupati Aceh Singkil No : 862/11/2013 tanggal 14 Januari 2013.

Pemberhentian tersebut dilakukan di ruang Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Negara Pegawai Negeri Sipil yang dipimpin sekretaris BKPP Aceh Singkil, Amri pada Kamis 15 Februari 2013.
(sumber: waspada.co.id)

Suami Berjudi, Ibu-ibu Demo ke Kantor Bupati

Gambar: serambinews.com
SINGKIL - Seratusan ibu-ibu dari Desa Siompin, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, dengan membawa serta anak-anaknya, Kamis (7/3) siang berdemo ke Kantor Bupati Aceh Singkil. Menamakan diri Gerakan Antimaksiat Siompin (Gamis), mereka menuntut pemkab setempat memberantas judi dan minuman keras yang marak di daerah itu. Lebih-lebih karena, gara-gara asyik berjudi, suami mereka jarang pulang dan tak menghiraukan kebutuhan dapur dan pendidikan anak-anaknya.

Dari Siompin ke kantor bupati yang terletak di Desa Pulau Sarok, Kecamatan Singkil, para pengunjuk rasa menempuh jarak sekitar 50 kilometer. Mereka naik dua truk dan selebihnya naik sepeda motor. Dalam aksi itu mereka membawa spanduk dan poster berisi tuntutan gayang judi dan miras. Mereka juga menjerit-jerit histeris saat menyuarakan tuntutannya

“Suami kami tidak mengurus lagi anak-anak. Suami kami sibuk berjudi. Duit habis dipakai untuk pasang togel. Ke mana WH, Satpol PP, dan Pak Polisi,” teriak seorang orator dari kalangan pengunjuk rasa.

Niat mereka datang jauh-jauh adalah untuk bertemu langsung dengan Bupati Aceh Singkil, Safriadi SH, menyuarakan tuntutannya. Teriakan histeris kaum ibu itu kian menjadi-jadi saat diberi tahu bahwa Bupati Safriadi tak berada di kantor. Bupati saat itu sedang menghadiri Musdalub Partai Golkar di Kota Baharu.

Sekda Aceh Singkil, HM Yakub KS coba menemui pengunjuk rasa. Tapi saat ia mulai berpidato, justru diteriaki massa, tanda penolakan.  Kaum ibu itu bahkan mengusir Camat Suro, Samsuddin, yang datang ke teras kantor bupati tempat pengunjuk rasa berkumpul.

Mereka tiba pukul 10.00 WIB. Selesai beberapa orang berorasi, semuanya duduk di halaman kantor bupati. Mereka mengatakan tidak akan pulang sebelum bertemu dengan Bupati Safriadi.

Mendengar itu, Wakil Bupati Dulmusrid datang menemui demonstran. Tapi ia mengalami nasib serupa dengan Sekda. “Karena Ibu-ibu tidak mau menerima saya, jadi saya mohon diri,” ujar Dulmusrid, berlalu

Para pengunjuk rasa melanjutkan orasinya minta judi togel, kim, biliar, dan tuak di daerah mereka segera ditumpas. Mereka klaim judi dan tuak itu sebagai penyebab para suami jarang pulang ke rumah dan mengabaikan kewajiban sebagai suami dan ayah.

Unjuk rasa itu dikoordinir Ramli Manik, didampingi mahasiswa, antara lain, Jirin Capah (Ketua Himapas), Idir Ali Angkat, Nazar, dan Alam.

Menariknya, unjuk rasa itu diisi dengan aksi teatrikal kaum ibu. Mereka lakonkan praktik judi dan mabuk-mabukan yang dilakukan para suami. “Berantas judi! Kami akan menginap di kantor bupati kalau belum bertemu bupati. Kami juga akan unjuk rasa dengan membawa lebih banyak lagi peserta, jika judi tidak diberantas,” teriak Nurmala, koordinator lapangan unjuk rasa.

Sekitar pukul 14.15 WIB, polisi akhirnya bernegosiasi dengan pengunjuk rasa. Barulah massa dari Gamis itu bersedia tuntutannya ditampung Wakil Bupati Dulmusrid. Tapi mereka mematok syarat, lapak-lapak judi harus ditertibkan segera. Bila tidak, maka jangan salahkan masyarakat akan bertindak sendiri.

Wakil Bupati menegaskan, segera turun ke lapangan memberantas perjudian siapa pun pemilik dan pelakunya. “Tolong masyarakat membantu,” tukasnya.  Usai mendengar tanggapan Wakil Bupati Aceh Singkil itu, kaum ibu tersebut langsung membubarkan diri.

Seiring dengan itu, janji Wabup Dulmusrid pun dipenuhi. Sore kemarin muspida langsung bergerak beriringan dari Kantor Bupati Aceh Singkil dengan para pengunjuk rasa yang tetap naik dua truk plus sepmor.

Hingga pukul 18.30 WIB kemarin, razia di Siompin masih berlangsung. Hasil sementara, muspida bersama kaum ibu mengamankan satu meja biliar dan satu ember besar tuak. Bukan saja sarang judi dan lapak tuak di Siompin yang jadi sasaran, tapi tm razia juga bergerak ke Desa Mandumpang. Di sini tim mengangkat empat meja biliar yang terletak sekitar 100 meter di belakang SMP Suro. “Jangan membuat tuak, apalagi menjualnya. Jangan berjudi,” tandas Dulmusrid yang

memimpin razia, didampingi Sekda HM Yakub KS, Kasdim 0109/Singkil Mayor Tutur Suwantoro, Kabag Ops Polres Kompol Sutan Siregar, Kepala Satpol PP Arifin, dan Kadis Syariat Islam Henray Silalahi.

Sehari sebelum kaum ibu itu berunjuk rasa, dapur rumah Nurmala terbakar. Dia koordinator lapangan unjuk rasa. Kejadian itu dia sinyalir berkait erat dengan rencananya menggerakkan ibu-ibu untuk demo minta judi dan tuak diberantas. Namun, Nurmala tetap ikut demo.

Kasat Reskrim AKP Ibrahim menyatakan, masih menyelidiki penyebab terbakarnya dapur Nurmala, sehari menjelang unjuk rasa digelar. Ia tak menampik bahwa kebakaran itu kemungkinan sebuah sabotase untuk menggagalkan unjuk rasa yang digerakkan Nurmala.

“Polres akan bergotong royong memperbaiki dapur yang terbakar itu. Kami masih menyelidiki kejadian ini,” kata Ibrahim.  Meski kemarin sore digencarkan razia judi dan tuak di Siompin, namun Serambi belum mendapat laporan apakah tadi malam para suami yang jarang pulang seperti Bang Toyib itu sudah kembali ke rumah masing-masing.
(sumber:serambinews.com)

Pejabat Pernah Mesum Jadi Kasatpol PP/WH

SINGKIL - Bupati Aceh Singkil, H Safriadi SH, memutasi dan melantik puluhan pejabat di jajarannya, Senin (11/3), di Gedung Serbaguna Pulau Sarok, Singkil. Sekilas tak ada yang aneh dalam proses mutasi itu. Tapi menjelang prosesi pelantikan bubar, wartawan dikejutkan dengan beredarnya selebaran yang menyoal kebijakan Bupati Safriadi karena dinilai kecolongan melantik seorang pejabat eselon II yang pernah terlibat mesum.

Dalam selebaran itu disebutkan bahwa Bupati Safriadi baru saja melantik Abdullah sebagai Kasatpol PP, WH dan Damkar Aceh Singkil. Padahal yang bersangkutan pernah berbuat mesum dengan seorang perempuan pegawai tenaga bakti.

Selebaran itu, berdasarkan amatan Serambi, ada dua bentuk. Pertama, berisi surat perjanjian perdamaian bermaterai yang ditandatangani Abdullah pada 15 Maret 2010. Dalam naskah perjanjian itu tercantum bahwa Abdullah memberikan uang perdamaian dan kedua pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, serta tidak akan ada lagi tuntutan dari pihak perempuan itu di kemudian hari.

Kemudian, selebaran kedua berisi Surat Keputusan Bupati Aceh Singkil Nomor Peg.826.1/500/2010 tentang Penjatuhan Hukuman Disiplin. Dalam keputusan yang ditandatangani Wakil Bupati Khazali itu, Abdullah ternyata dibebastugaskan dari jabatannya terhitung 1 April 2010, karena yang bersangkutan berdasarkan surat perjanjian telah mengakui berhubungan intim dengan wanita yang bukan istrinya.

Sebelum muncul selebaran itu, sebetulnya banyak warga yang masih ingat kisah Abdullah yang tiga tahun lalu tertangkap berbuat mesum dengan seorang pegawai tenaga bakti.

Bupati Aceh Singkil, Safriadi SH, yang dikonfirmasi Serambi seusai pelantikan kemarin, menyatakan segera mempelajari persoalan itu. Bupati sempat tertegun saat membaca isi selebaran itu. “Kita lihat dulu. Kejadianya sudah cukup lama, tiga tahun lalu. Yang bersangkutan sudah mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Bupati Safriadi.

Sekda Aceh Singkil, HM Yakub KS, saat dihubungi Serambi, Selasa (12/3) mengatakan, sebelum mengangkat seseorang terlebih dulu dilakukan evaluasi. Terhadap Abdullah, sebutnya, pimpinan menilai bahwa sejak kejadian itu, ia menunjukkan sikap baik. Berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya dan ia konsisten dengan apa yang diucapkannya, sehingga ia kini mendapat kepercayaan. “Sebelum diangkat tentulah dievaluasi. Pimpinan menilai dia sudah tobat, tidak mengulangi perbuatanya,” ujar Sekda.

Kendati demikian sebut Sekda, evaluasi terhadap yang bersangkutan terus dilakukan. “Pimpinan tidak segan-segan menjatuhkan sanksi apabila yang bersangkutan terbukti melanggar aturan dan etika sebagai abdi negara,” ujarnya.

Abdullah yang dimintai konfirmasinya, Selasa (12/3) sore tidak menampik tentang perbuatan asusila yang ia lakukan tiga tahun lalu. Namun, ia berharap apa yang terjadi tiga tahun lalu tidak diungkap kembali sebagai manuver politik untuk menjatuhkannya saat ini.

Abdullah juga sempat meminta Serambi tidak melansir berita itu namun karena selebarannya telah beredar di kalangan wartawan, kasus itu tak bisa ditutup lagi, apalagi ia adalah pejabat publik.

Saat dimintai tanggapannya, Abdullah menyatakan sangat menyesali perbuatannya itu. Abdullah juga mengaku telah bertobat dan terus berusaha memperbaiki diri.

Ia pun meminta dukungan semua pihak agar dapat menjalankan amanah yang dipercayakan Bupati Aceh Singkil kepada dirinya dengan sebaik mungkin. “Saya sudah tobat, saya tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu. Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Aceh Singkil karena di masa lalu pernah berbuat kesilapan,” kata Abdullah terbata-bata.
(Sumber: Serambinews.com)

Friday, April 5, 2013

Siswa di Singkil Kesurupan

SINGKIL - Kusurupan massal merasuki puluhan siswa SMA Negeri 1 Singkil, Jumat (5/4/2013) pagi tadi. Kondisi itu, menyebabkan persiapan pelaksanaan ujian nasional (UN) di sekolah yang terletak di Desa Pulau Sarok itu, terganggu. Padahal pelaksanaan UN hanya tinggal sepekan kedepan.


Orang tua siswa mengkhawatirkan, peristiwa kesurupan mengganggu pelaksanaan UN. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kesurupan yang terjadi di sekolah itu, akan terjadi berulang.
"Setiap kesurupan, proses belajar mengajar menjadi bubar, karena menimpa banyak siswa. Ini jelas mengganggu membuat anak-anak menjadi tidak belajar, padahal sebentar lagi ujian nasional," ujar Hawani, Ketua Komite SMA Negeri 1 Singkil.

(Sumber: Tribunenew.com)